Tutup Tahun, Semen Baturaja Gelar Acara Pengiriman Semen Terakhir Tahun 2024 dan Perdana Tahun 2025

BATURAJA – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menutup tahun 2024 dengan melaksanakan kegiatan pengiriman semen terakhir di tahun ini dan pengiriman perdana untuk tahun 2025. Kegiatan yang digelar pada Selasa (31/12) di Kantor SMBR di Baturaja ini menjadi simbol optimisme perusahaan dalam menyongsong tahun baru dengan semangat baru.
Kegiatan ini diwarnai dengan pengantongan semen terakhir tahun 2024 dan perdana tahun 2025, serta penandatanganan simbolis pada kemasan semen oleh jajaran Direksi SMBR yaitu Direktur Utama Suherman Yahya, Direktur Operasi Muhammad Syafitri dan Direktur (Fungsi Keuangan & SDM) Rahmat Hidayat.
Dalam sambutannya, Direktur Utama SMBR Suherman Yahya mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian perusahaan selama 2024.
“Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan, namun, kami berhasil menjaga kinerja stabil dan mencatatkan berbagai prestasi berkat dedikasi dan sinergi luar biasa dari seluruh insan SMBR,” ujar Suherman.
Menyongsong tahun 2025, Suherman menegaskan pentingnya langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi dan dinamika pasar yang kian menantang, dengan menciptakan lebih banyak peluang yang akan memperkuat posisi perusahaan.
“Tahun 2025 menjadi peluang untuk memperkuat peran SMBR dalam memenuhi kebutuhan pasar sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Kami berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah melalui pembangunan berkelanjutan dan berperan aktif dalam proyek strategis nasional yang mendorong kemajuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, SMBR juga terus fokus mendorong penggunaan semen hijau, seperti Semen PCC (Portland Composite Cement) yang inovatif dan ramah lingkungan, serta meningkatkan produk non-semen seperti white clay untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Hingga September 2024, SMBR berhasil menurunkan emisi karbon menjadi 567,4 kgCO2/ton CEM dari 577 kgCO2/ton CEM di tahun 2023. Pencapaian ini didukung oleh penggunaan bahan bakar alternatif seperti limbah sludge oil, spent bleaching earth (SBE), diapers kedaluwarsa, dan oli bekas, yang meningkatkan indeks TSR menjadi 3,22% dari 3,01%. Selain itu, efisiensi penggunaan klinker melalui bahan baku alternatif seperti FABA berhasil menurunkan faktor terak menjadi 67,5% dari 68,6% pada tahun sebelumnya.
“Langkah-langkah ini mencerminkan tekad SMBR dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus menjadi katalis bagi pertumbuhan kinerja berkelanjutan, selaras dengan upaya mendukung program pemerintah ke depan,” tutup Suherman (*)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!