Jln. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati Palembang – 30258 P.O. Box 1175 Palembang – 30001
(62) – 711 – 511261 (Hunting)
Fax : (62) – 711 – 512126
Email : corsec.smbr@sig.id
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI VEGETASI TERESTRIAL
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis pada umumnya dihitung dengan menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (Odum, 1993), dengan rumus sebagai berikut:
H’ = –S Pi ln (Pi)
Dimana Pi = (ni/N)
Keterangan:
H’= Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner.
ni= Jumlah Individu Jenis Ke-1.
N= Jumlah Individu seluruh jenis.
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) adalah sebagai berikut:
H’<1= keanekaragaman rendah.
1<H’<3= keanekaragaman sedang.
H’>1= keanekaragaman tinggi.
Bila ditinjau dari perhitungan keanekaragaman jenis-jenis vegetasi didalam pabrik semen PT Semen Baturaja (Persero)Tbk memiliki nilai biodiversitas sedang yaitu 1,66 karena berada dalam kisaran nilai 1<H’<3. Tidak ditemukan adanya jenis pohon yang dilindungi ataupun jenis-jenis pohon yang terancam punah. Penghitungan Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH) telah dilaksanakan oleh PT Semen Baturaja (Persero)
Tabel 2.3 Rekapitulasi Indeks Keanekaragaman Hayati PT Semen Baturaja (Persero)Tbk Tahun 2014-Juni 2019
No | Tahun | Nilai IKH |
Status IKH |
1 |
2014 | 1,21 |
Keanekaragaman Sedang |
2 |
2015 | 1,43 |
Keanekaragaman Sedang |
3 |
2016 | 1,54 |
Keanekaragaman Sedang |
4 |
2017 | 1,66 |
Keanekaragaman Sedang |
5 |
2018 | 1,71 |
Keanekaragaman Sedang |
6 |
Juni 2019 | 1,71 |
Keanekaragaman Sedang |
Sumber: HSE Division PT Semen Baturaja (Persero)Tbk Pabrik Panjang sampai dengan Juli 2019
Gambar 2.4 Grafik Indeks Keanekaragaman Hayati Tahun 2014-Juni 2019
Berdasarkan Gambar 2.4 didapatkan hasil bahwa setiap tahunnya ada peningkatan nilai IKH. Hal ini dikarenakan ada beberapa penambahan vegetasi di semester I-2019 diantaranya Pohon Mangga, Flamboyan, Cemara Udang dan Bugenvil. Berikut ini adalah dokumentasi penanaman vegetasi yang dikelola oleh bagian HSE (Health, Safety and Envrionment) Division dan dijaga, dirawat oleh seluruh karyawan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sampai dengan Tahun 2017 sebagai bentuk tanggung jawab dan menjalankan Kebijakan Lingkungan perusahaan.
Gambar 2.5 Kondisi Vegetasi Di Dalam Lingkungan Perusahaan (1)
Gambar 2.6 Kondisi Vegetasi Di Dalam Lingkungan Perusahaan (2)
Gambar 2.7 Kondisi Vegetasi Di Dalam Lingkungan Perusahaan (3)
B. KEANEKARAGAMAN HAYATI FAUNA
Tabel 2.5 Data Hasil Identifikasi Aves di Dalam Kawasan Pabrik Sampai Dengan Bulan Juni 2019
No |
Nama Spesies | Famili |
Nama Lokal |
1 |
Hirundo tahitica | Hirudinidae |
Layang-Layang |
2 |
Lonchura leucogastra | Ploceidae |
Bondol perut putih |
3 | Lonchura punctulata | Ploceidae |
Bondol dada sisik |
4 |
Lonchura leucogastroides | Ploceidae |
Burung Madu Kuning |
5 |
Nectarinia jugularis* | Nectarinidae |
Burung Madu Kuning |
6 |
Prinia familiaris | Sylviidae |
Prenjak |
7 |
Orthotomus sutorius | Sylviidae |
Cinenen |
8 |
Passer montanus | Ploceidae |
Gereja |
9 |
Pycnonotus bimaculatus | Pycnonotidae |
Kutilang |
10 |
Zosterops melanurus | Zosteropidae |
Burung Kacamata |
11 |
Daiceum trochileum | Dicaeidae |
Burung Cabe |
12 |
Streptopelia chinensis | Columbidae |
Tekukur |
Sumber: HSE Division PT Semen Baturaja (Persero)Tbk Pabrik Panjang, Bulan Juni 2019
- Keterangan: *Dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Berdasarkan Tabel 2.3 diketahui bahwa ditemukan 13 jenis aves yang berhasil diidentifikasi dan terbagi dalam 8 famili, dimana 1 jenis diantaranya merupakan aves yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999, jenis tersebut adalah Burung Madu Kuning (Nectarinia jugularis). Secara keseluruhan pada 3 titik lokasi yang dijadikan pengamatan di Bulan Juni Tahun 2019, diperoleh hasil bahwa nilai Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH) jenis aves adalah sebesar 1,89 berdasarkan Indeks Shannon-Wienner, yang berarti pada lokasi yang dirisalah memiliki keanekaragaman jenis aves sedang.
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis pada umumnya dihitung dengan menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (Odum, 1993), dengan rumus sebagai berikut:
H’ = –S Pi ln (Pi)
Dimana Pi = (ni/N)
Keterangan:
H’= Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner.
ni= Jumlah Individu Jenis Ke-1.
N= Jumlah Individu seluruh jenis.
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) adalah sebagai berikut:
H’<1= keanekaragaman rendah.
1<H’<3= keanekaragaman sedang.
H’>1= keanekaragaman tinggi.
Selain aves, PT Semen Baturaja (Persero)Tbk Unit Panjang juga melakukan identifikasi pada jenis Herpetofauna (Amfibi dan Reptil) selama Tahun 2017, sehingga diperoleh hasil pada Tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4 Data Hasil Identifikasi Herpetofauna di Dalam Kawasan Pabrik Tahun 2018
No | Nama Spesies | Nama Lokal | Status Konservasi | |
IUCN1) | PP2) | |||
AMFIBI | ||||
1 | Polypedates leucomyxtax |
Katak Pohon Bergaris |
LC | np |
2 | Limnonectes Macrodon |
Katak Batu |
V | np |
REPTIL | ||||
3 | Takydromus sexlineatus |
Kadal Ekor Panjang |
LC | np |
4 | Gekko gecko |
Tokkek |
NE | np |
5 | Cyrtodacytylus marmoratus |
Cicak Batu |
NE | np |
Sumber: HSE Division PT Semen Baturaja (Persero)Tbk Unit Panjang, 2018
Keterangan:
- IUCN (International Union for Conservation of Nature) Redlist
- LC (Least Concern) artinya beresiko rendah.
- V (Vulnerable) artinya rentan.
- NE (Not Evaluated) artinya belum dievaluasi.
- PP : Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. (np = nilai penting).
Berdasarkan Tabel 2.4 ditinjau dari status perlindungannya, hanya 1 jenis amfibi yang termasuk rentan (Vulnerable) menurut IUCN Redlist yaitu jenis katak batu. Katak baru merupakan hewan endemik yang ada di Sumatera Selatan dan Lampung. Hingga sampai hari ini Katak Batu menjadi rawan karena banyak masyarakat yang mengkonsumsi kata tersebut. Sebagai informasi tambahan bahwa katak batu adalah salah satu jenis katak terbesar di dunia. Jika merujuk pada IUCN Redlist lainnya, hanya terdapat 1 jenis amfibi dan 3 jenis reptil masuk dalam kategori jenis yang beresiko rendah (Least Concern/LC) dan tidak dievaluasi (Not Evaluated/NE). Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Hayati (H’) untuk herpetofauna sampai dengan bulan Juni 2019, diperoleh hasil H’=0,68 yang berarti pada lokasi yang dirisalah memiliki keanekaragaman jenis kecil (karena H’<1,5) menurut Indeks Shannon-Wienner.
Gambar 2.8 Grafik Indeks Keanekaragaman Hayati Fauna Tahun 2014-Juni 2019